- Sensor perubahan sosial. Para PR professional mencermati goncangan/gerakan yang terjadi di masyarakat yang dapat berakibat buruk ataupun baik untuk perusahaan, dan membantu manajemen bersiap-siap menghadapi semua kemungkinan yang disebabkan oleh goncangan/gerakan tersebut.
- Hati nurani perusahaan.Henry David Thoreau menulis: “Cukup sudah mengatakan bahwa perusahaan tidak mempunyai hati nurani; tetapi sebuah perusahaan yang terdiri dari orang-orang yang berhati nurani adalah sebuah perusahaan dengan hati nurani.” Ucapan tadi adalah kata-kata yang kuat, kata-kata yang para PR professional harus terus ingat. Hati nurani adalah kualitas dasar dalam pekerjaan seorang PR.
- Komunikator. Banyak orang beranggapan bahwa komunikasi adalah peran utama public relations. Hal ini sangat mungkin dikarenakan mereka (PR professional) menghabiskan banyak waktu mengasah kemampuan komunikasi mereka dan menghabiskan hanya sedikit waktu mempertajam penilaian sosialnya. Komunikasi bukanlah tugas utama PR tetapi adalah salah satu dari empat tugas penting.
- Monitor Perusahaan.Fungsi ini untuk memastikan bahwa kebijaksanaan dan program perusahaan sesuai dengan ekspektasi publik perusahaan. Semangat sebagai perantara (antara perusahaan dan publiknya) seharusnya tercermin di pekerjaan seorang PR. Dan hal inilah yang menjadi alasan terbaik mengapa sebaiknya seorang karyawan PR senior untuk melapor kepada tingkat manajemen tertinggi.
Source:
PR Reporter, “Tips and tactics”, 23 March 1987 (taken from Johnston, J. & Zawawi, C. (eds.) 2004, Public relations: theory and practice, 2nd. ed., Allen&Unwin, New South Wales, Australia, pp. 5-6).
yapz, stuju..
ReplyDeletekita gak boleh berpatokan pada frase favorit para nim genap..
"ujung-ujungnya duit.."
coz emang selain duit banyak yang bisa di dedikasikan praktisi humas bwat masyarakat n perusahaan pastinya..
peace
GBU
ko, ne reza! kok kamu belum koment ke aku ya...eh, kalo inget diskusi PR...tau kan yang cewek "wanna be" dari nim genap..yang vokal, tapi "so so" banget..pengen tampil, tapi salah, parahnya keras kepala...kelihatan kalo dy mata duitan..kita kan lagi bahas apakah PR membela profit,eh dymalah bahas perusahaannya..capek deh
ReplyDelete@shelbi : heheeh okehh dech shelbi!! mreka cuma bisa berargumen ujung-ujungnya duwiitt tanpa membarikan contoh yang konkret!!
ReplyDelete@reza : hehehehe maaphh baruu OL nech cik..
tugas PR memang penting bgt dlm perusahaan. tapi, msh di sayangkan pemaknaan PR d negara kt lom terlalu baik. padahal PR bs sangat menunjang keberhasilan dalam pemasaran, perkenalan sebuah perusahaan. mudah2an PR d indonesia bs lebih baik lagi dari segi praktek maupun pemaknaannya.
ReplyDeletesayangnya PR diindonesia belum seberapa diakui kemampuannya, padahal banyak orang-orang Pr sangat berkompeten dibidangnya...semoga PR diIndonesia dapat menyaongi PR diLuar negeri.amin...
ReplyDelete@tika : yup bener bgt tik,, padahal PR sebagai ujung tobak sebuah perusahaan... yang menangani semua permasalahan baik intern maupun ekstern perusahaan.
ReplyDelete@nunung : amien nung... ini tugas kita buad PR d Indonesia minimalah diketahui orang dan disamakan kualitasnya dengan PR di luar negeri...