Thursday, July 15, 2010

Budaya Konsumerisme Indonesia

Berbicara masalah konsumerisme banyak neh pengertian-pengertian tentang konsumerisme. Kalau menurut saya pribadi konsumerisme adalah paham dimana seseorang lebih mengutamakan keinginan (want) daripada kebutuhan (need), ngutip dari dosen Pengantar Studi Budaya. Ada lagi pengertan tentang konsumerisme yang mengatakan bahwa Konsumerisme adalah paham atau aliran atau ideologi dimana seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Bisa juga disebut konsumtif dan gampangnya lagi apabila konsumtif tersebut dijadikan sebagai gaya hidup. Dan parahnya, konsumerisme cenderung mewabah di negara-negara dunia k-3 (bekas jajahan dan berkembang) seperti Indonesia.
Nah berikut ini ada artikel tentang konsumerisme yang mewabah di negara kita tercinta Indonesia Raya.
Dewasa ini masyarakat Indonesia sangat terlihat begitu kentalnya sebagai masyarakat konsumen yang sempurna. Bukan saja masyarakat menengah ke atas saja, akan tetapi telah sampai pada masyarakat yang paling bawah dalam tingkatan sosial dan ekonominya. Hal ini sangat kentara bisa kita lihat dari beberapa episod yang ditanyakan sebuah televisi swasta dengan tema acara “Uang Kaget” atau Mr.EM (Mr.Easy Money). Dalam acara itu seorang “Mr.EM” menemui seseorang yang dinyatakan sebagai orang yang kesulitan ekonomi-keuangan atau dengan kata lain orang yang tidak mampu secara ekonomi-keuangan. Setelah melakukan wawancara seperlunya lalu Mr EM memberikan uang yang bagi mereka (orang yang ditemui) merupakan jumlah uang yang “sangat banyak”. Jumlah uang diberikan kepada mereka memang jumlah besar yaitu Rp. 10.000.000,00.(sepuluh juta rupiah). Mr.EM memberikan tugas kepada mereka yang menerima uang tersebut untuk membelanjakan secara langsung dengan batas waktu untuk “menghabiskan” jumlah uang tersebut selama 30 menit.

Kemudian acara selanjutnya mereka yang menerima uang Rp. 10.000.000,00 “dadakan” tersebut lalu lari-lari ke toko atau super market atau ke mall dan sebagainya untuk membelanjakan dan menghabiskan jumlah uang tersebut. Bisa kita lihat yang mereka beli adalah barang-barang yang menurut pandangan mereka adalah barang-barang yang “mewah” misalnya kulkas, televisi, radio, tape-corder, kompor gas, bahan, alat-alat masak dan makanan-makanan (supermi dan sejenisnya, snack dan sebagainya). Pembelian–pembelian tersebut begitu meriahnya, tanpa disadari pentingnya setelah mereka membeli.
Saat melakukan pembelian barang-barang tersebut memang tidak akan menjadi beban yang bersangkutan manakala yang dibeli adalah bahan-bahan makanan/ minuman atau alat-alat masak yang tidak elektromik. Akan tetapi ternyata mereka sekarang membeli peralatan dan barang-barang yang tidak primer dan yang elektronik (Kulkas, TV misalnya), tidak terpikirkan bahwa setelah membeli dan memiliki akan mengandung biaya. Biaya yang ditanggung secara harian atau bulanan adalah biaya listrik, sementara barang-barang tersebut kurang produktif untuk bisa menghasilkan uang secara harian atau bulanan. Pembelian tersebut sekedar menghabiskan uang “dadakan” yang tidak diperhitungkan beban selanjutnya setelah memiliki barang-barang tersebut. Inilah yang dikatakan sebagai bukti bahwa masyarakat kita sangat konsumerisme. Tanpa disadari dengan mendapatkan hadiah mendadak mereka memiliki barang-barang yang kurang produktif dan justru akan menjadi beban harian atau bulanan, yang berarti tidak menolong kehidupan sehari-hari, akan tetapi kebalikannya yaitu memberi beban biaya harian atau bulanan mereka.
Kita harus sadar bagaimana kita harus memilih manakala kita memperoleh dana atau uang yang berlebih. Kepada kita semua hendaknya secara sadar harus melakukan perubahan paradigma. Bagaimana kita membiasakan diri untuk berpikir “berinvestasi”. Berinvestasi secara sederhana adalah dengan menabung, membeli barang-barang yang tahan lama yang dikemudian dapat dijual dengan harga yang stabil (misalnya emas), atau kita membeli surat-surat berharga (misal saham) dan sebagainya. Mengambil contoh sederhana, yaitu manakala mereka yang memperoleh “Uang Kaget” dari MR.EM tersebut memiliki kebiasaan berfikir “investasi” dan bukan pandangan konsumerisme akan sangat baik jika uang tersebut dibelikan barang berharga misalnya emas. Dengan memiliki emas, tidak mengandung beban biaya yang harus dikeluarkan setelah pembelian. Dengan memiliki emas, manakala suatu saat setelah pembelian diperlukan uang tunai maka dapat dijual kembali dengan perubahan harga yang relatif stabil. Coba kita bandingkan dengan jika mereka membeli TV, yang memunculkan biaya baru setelah pembelian dan manakala dijual harganya turun yang drastis.
Untuk pemerintah terutama instansi atau pejabat yang berkaitan dengan pemberdayaan rakyat hendaknya program “suka investasi” ini dapat dikembangkan. Minimal pembudayaan menabung, harus di”galak”kan kepada masyarakat sampai masyarakat tingkat yang paling bawah. Dengan menabung atau berinvestasi akan mampu “menggairahkan” dan meningkatkan ekonomi bangsa dan negara ini. Negara ini memerlukan kerja keras semua pihak, untuk menumbuhkan ekonomi. Untuk menumbuhkan ekonomi bangsa, diperlukan investasi-investasi, investasi diperlukan dana. Kebiasaan berinvestasi (minimal menabung di Bank) merupakan budaya yang perlu dikembangkan, disosialisasikan dan menjadi budaya masyakarat. Bukan lagi budaya konsumerisme. Para pendidik, tokoh masyarakat, para da’i, dan kita semua memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama untuk pembudayaan berinvestasi dan menghindari budaya konsumerisme pada lingkungannya.
Hemm gimana setelah baca artikel tersebut? ? ? dan saya mau nambahin nech kalau bisa ditambahin satu lagi, satu unsur konsumerisme di negara kita adalah GENGSI 'prestige'. Coba bayangin ajah mayoritas masyarakat Indonesia lebih mementingkan merk daripada kenyamanan (saya juga sih, gag munafik loh!). Kalau punya barang-barang bermerk rasanya pasti gimana getu bangganya dipamerin kemana-mana. Ada yang bilang sah-sah saja itu uang-uang saya yg dipakai untuk beli, hahaha susah juga sih!! Semakin mewabahnya budaya konsumtif, semakin besar pula kesenjangan sosial di masyarakat.
Nah guys oleh karena itu kita harus pandai-pandai neh bersikap terhadap konsumtif itu.

Life is too short to be some body else!! So just be YOU!!

Beyonce Knowles - Irreemplazable (Irreplaceable Spanish Version)

Ya lo ves, ya lo ves
Te olvidé, te olvidé

(mmm)

Ya lo ves, ya loves

Ya lo ves, amor, esta vez te olvidé
en el closet, en un rincón
están tus cosas, esto se acabó (se acabó)
Te juro que no te aguanto más
no te quiero ya, ni como amante
Esta vez no ganarás, te puedes marchar
y no vuelvas jamás

Y si acaso piensas que esta vez voy a perdonar
ya verás, que nunca más me vuelves a engañar
Ya lárgate

¿Qué sabes tu de mi? No me hagas reir
tu creías que eras imprescindible
pero sin tu amor no voy a morirme, baby
¿Qué sabes tu de mi? No me hagas reir
me verás con otro hombre a mi lado
Ya lo ves, traidor, voy a sustituirte...
a olvidar tu amor

Ya me curé de dolor, ya te saqué de mi corazón
vete con ella, solos los dos
pobre de ti, lárgate, me das asco
Tu eres mi luz
pero hay amores que matan de daño
Me cansé de ti
ya no soy aquella infeliz

Y si acaso piensas que esta vez voy a perdonar
ya verás, que nunca más me vuelves a engañar
Ya lárgate

¿Qué sabes tu de mi? No me hagas reir
tu creías que eras imprescindible
pero sin tu amor no voy a morirme, baby
¿Qué sabes tu de mi? No me hagas reir
me verás con otro hombre a mi lado
Ya lo ves, traidor, voy a sustituirte
voy a olvidar tu amor

Ya no soy nada para ti
alguien que no conoces
Lo nuestro se acabó
tanto daño al fin lo destruyó (destruyó)
Nunca lloraré por ti
porque ya me cansé de ti
No eres más imprescindible

Ya lo ves, ya lo ves
te olvidé, te olvidé

(mmm)

Ya lo ves, ya lo ves
ya lo ves, amor, esta vez te olvidé

Te olvidé, te olvidé

Ya lo ves, traidor, voy a sustituirte...
voy a olvidar tu amor

¿Qué sabes tu de mi? No me hagas reir
tu creías que eras imprescindible
pero sin tu amor no voy a morirme, baby
¿Qué sabes tu de mi? No me hagas reir
me verás con otro hombre a mi lado
Ya lo ves, traidor, voy a sustituirte...

¿Qué sabes tu de mi? (baby) No me hagas reir
tu creías que eras imprescindible
pero sin tu amor no voy a morirme
(No hay más que hablar, terminamos)
¿Qué sabes tu de mi? (Este cuento al fin se he acabado) No me hagas reir
me verás con otro hombre a mi lado
Ya lo ves, traidor, voy a sustituirte...
voy a olvidar tu amor :)

Beyonce Knowles - Oye (Listen Spanish Version)

Oye, lo que tengo que decir
No puedo ya seguir viviendo así
Oye (uhum) como llora mi canción
Preciso tu atención debes oír
Hoy no sé quién soy ni sé adónde voy
Encontrarme hoy es mi misión
De tu prisión por fin ya soy libre

[Chorus:]
Oye...
Esto no tiene salida
Ya nada sirve que digas
Tengo que escapar
Yo tengo que escuchar a mi corazón
Oye...
Buscaré mi propia luz
No seas insensible
Soy más de lo que fui por ti
Llena de valor voy a por ti
Yo tengo que encontrar mi voz

Nunca quisiste que me fuera a volar
Callar mi identidad, que gran error
Hoy grito no tengo más temor
Hoy tu alumna te dice adiós
De tu prisión por fin ya soy libre

[Chorus]

Yo soy tu gran creación
Por eso es que me voy
Dime adiós, dime adiós

[Chorus x2]

Oye...
Lo que tengo que decir
No puedo ya seguir viviendo así
Ya me voy
Buscaré mi propia luz
No seas insensible
Soy más de lo que fui por ti
llena de valor hoy ya lo decidí
Yo tengo que encontrar mi voz
Mi voz

Beyonce Knowles - Halo

Remember those walls I built?
Well, baby they are tumbling down
And they didn't even put up a fight
They didn't even make a sound
I found a way to let you in
But, I never really had a doubt
Standing in the light of your halo
I got my angel now

It's like I've been awakened
Every rule I had, you break it
It's the risk that I'm taking
I ain't never gonna shut you out!

Everywhere I'm looking now
I'm surrounded by your embrace
Baby, I can see your halo
You know you're my saving grace
You're everything I need and more
It's written all over your face
Baby, I can feel your halo
Pray it won't fade away

I can feel your halo
(Halo), halo
I can see your halo
(halo), halo
I can feel your halo
(Halo), halo
I can see your halo
(halo), halo

Hit me like a ray of sun
Burning through my darkest night
You're the only one that I want
Think I'm addicted to your light
I swore I'd never fall again
But this don't even feel like falling
Gravity can't forget
To pull me back to the ground again

It's like I've been awakened
Every rule I had, you break it
It's the risk that I'm taking
I'm never gonna shut you out!

Everywhere I'm looking now
I'm surrounded by your embrace
Baby, I can see your halo
You know you're my saving grace

I can feel your halo
(Halo), halo
I can see your halo
(halo), halo
I can feel your halo
(Halo), halo
I can see your halo
(halo), halo

Halo, ooh ooh.....
Halo, ooh ooh, ooooh........

Everywhere I'm looking now
I'm surrounded by your embrace
Baby, I can see your halo
You know you're my saving grace
You're everything I need and more
It's written all over your face
Baby, I can feel your halo
I pray it won't fade away

I can feel your halo
(Halo), halo
I can see your halo
(halo), halo
I can feel your halo
(Halo), halo
I can see your halo
(halo), halo

Halo oOo

Beyonce Knowles - Ave Maria

She was lost in so many different ways
Out in the darkness with no guide
I know the cost of a losing hand
Never thought the grace of God, oh I

I found heaven on earth
You are my last, my first
And then, I hear this voice inside.....
Ave Maria

I've been alone
When I'm surrounded by friends
How could the silence be so loud?
But I still go home knowing that I've got you
There's only us when the lights go down

You are my heaven on earth
You are my hunger, my thirst
I always hear this voice inside....
Singing Ave Maria

Sometimes love can come and pass you by
While you're busy making plans
Suddenly hit you, and then you realize
It's out of your hands.....

Baby, you've got to understand
You are my heaven on earth
You are my last, my first
And then, I hear this voice inside.....
Ave Maria
Ave Maria
Ave Maria


Tuesday, July 13, 2010

Sejarah Feminisme

+ Feminisme sebagai filsafat dan gerakan berkaitan dengan Era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet.

+ Setelah Revolusi Amerika 1776 dan Revolusi Prancis pada 1792 berkembang pemikiran bahwa posisi perempuan kurang beruntung daripada laki-laki dalam realitas sosialnya. Ketika itu, perempuan, baik dari kalangan atas, menengah ataupun bawah, tidak memiliki hak-hak seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, berpolitik, hak atas milik dan pekerjaan. Oleh karena itulah, kedudukan perempuan tidaklah sama dengan laki-laki di hadapan hukum. Pada 1785 fperkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuan pertama kali didirikan di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda.

+ Kata feminisme dicetuskan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan yang berpusat di Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, "Perempuan sebagai Subyek" ( The Subjection of Women) pada tahun (1869). Perjuangan mereka menandai kelahiran feminisme Gelombang Pertama.

+ Pada awalnya gerakan ditujukan untuk mengakhiri masa-masa pemasungan terhadap kebebasan perempuan. Secara umum kaum perempuan (feminin) merasa dirugikan dalam semua bidang dan dinomor duakan oleh kaum laki-laki (maskulin) dalam bidang sosial, pekerjaan, pendidikan, dan politik khususnya - terutama dalam masyarakat yang bersifat patriarki. Dalam masyarakat tradisional yang berorientasi Agraris, kaum laki-laki cenderung ditempatkan di depan, di luar rumah, sementara kaum perempuan di dalam rumah. Situasi ini mulai mengalami perubahan ketika datangnya era Liberalisme di Eropa dan terjadinya Revolusi Perancis di abad ke-XVIII yang merambah ke Amerika Serikat dan ke seluruh dunia.

+ Adanya fundamentalisme agama yang melakukan opresi terhadap kaum perempuan memperburuk situasi. Di lingkungan agama Kristen terjadi praktek-praktek dan kotbah-kotbah yang menunjang hal ini ditilik dari banyaknya gereja menolak adanya pendeta perempuan, dan beberapa jabatan "tua" hanya dapat dijabat oleh pria.
Pergerakan di Eropa untuk "menaikkan derajat kaum perempuan" disusul oleh Amerika Serikat saat terjadi revolusi sosial dan politik. Di tahun 1792 Mary Wollstonecraft membuat karya tulis berjudul "Mempertahankan Hak-hak Wanita" (Vindication of the Right of Woman) yang berisi prinsip-prinsip feminisme dasar yang digunakan dikemudian hari.

+ Pada tahun-tahun 1830-1840 sejalan terhadap pemberantasan praktek perbudakan, hak-hak kaum prempuan mulai diperhatikan dengan adanya perbaikan dalam jam kerja dan gaji perempuan , diberi kesempatan ikut dalam pendidikan, serta hak pilih.
Menjelang abad 19 feminisme lahir menjadi gerakan yang cukup mendapatkan perhatian dari para perempuan kulit putih di Eropa. Perempuan di negara-negara penjajah Eropa memperjuangkan apa yang mereka sebut sebagai keterikatan (perempuan) universal (universal sisterhood).

+ Pada tahun 1960 munculnya negara-negara baru, menjadi awal bagi perempuan mendapatkan hak pilih dan selanjutnya ikut ranah politik kenegaraan dengan diikutsertakannya perempuan dalam hak suara parlemen. Gelombang kedua ini dipelopori oleh para feminis Perancis seperti Helene Cixous (seorang Yahudi kelahiran Aljazair yang kemudian menetap di Perancis) dan Julia Kristeva (seorang Bulgaria yang kemudian menetap di Perancis) bersamaan dengan kelahiran dekonstruksionis, Derrida. Dalam the Laugh of the Medusa, Cixous mengkritik logosentrisme yang banyak didominasi oleh nilai-nilai maskulin.

Banyak feminis-individualis kulit putih, meskipun tidak semua, mengarahkan obyek penelitiannya pada perempuan-perempuan dunia ketiga seperti Afrika, Asia dan Amerika Selatan.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme#Sejarah

Feminisme Zaman Sekarang Salah Kaprah ? ? ?

Feminisme rasanya tidak asing lagi di telinga kita. Adalah gerakan yang diawali oleh persepsi tentang ketimpangan posisi keperempuanan. Kartini -pahlawan Indonesia-red- biasa menyebutnya dengan Emansipasi. Pada awalnya feminisme bangkit untuk membela para wanita dari ketertindasan serta menuntut penyerataan hak perempuan dan laki-laki dalam segala bidang.

Tapi kemudian Feminisme, yang semula lahir sebagai gerakan yang membela kaum wanita dalam meningkatkan harga diri wanita yang ingin dinilai sesuai dengan potensinya sebagai manusia tanpa harus memandang gender, kemudian mulai disalahartikan. Ingin menaikan harga diri tapi malah menjatuhkan (harga) diri sendiri.

Sedikit cerita, di Austria kesalahpahaman mengenai arti kata “Feminisme”, membuat bocah 14 tahun mau bertukar pasangan 3 kali dalam sehari. Ketika ditanya alasannya, kemudian ia menerangkan “Boys can do it, then why we can`t…saya merasa bangga bisa menaklukan 3 orang cowok dalam sehari. Dan diantara mereka tidak perlu ada yang tahu satu dengan lainnya. Itu kan yang biasa dilakukan pria, seenaknya berganti-ganti pasangan, kemudian menyakiti para gadis”.

Di belahan negara lainnya, seorang wanita menuntut persamaan toilet, karena wanita diyakini juga dapat (maaf) kencing berdiri seperti halnya pria. Saya juga pernah mendengar adanya gerakan “Feminisme bertelanjang dada” dan “gerakan pembakaran BH”.

Feminisme kemudian disalahartikan oleh kaum wanita itu sendiri. Banyak wanita yang menjadi korban salah kaprah ini. Ironis sekali, Feminisme yang terlahir sebagai cita-cita mulia para wanita pendahulu, kemudian berubah menjadi kemerosotan harga diri seorang wanita, yang lucunya - namun juga menyedihkan – si wanita itu sendiri tidak menyadarinya. Menyadari bahwa ia telah menjatuhkan harga dirinya.

Di Indonesia sendiri? Virginitas bagi wanita Indonesia(tidak semuanya), sekarang bukanlah suatu hal yang patut dipertahankan lagi. Saya pernah bertanya pada seorang teman -wanita juga-red- , apa yang menyebabkan wanita tak perlu lagi mempertahankan ke-virgin-annya, ia menjawab “Kalau pria saja bisa mengobral ke-virgin-annya(keperjakaan), mengapa kita harus menjaganya? Saat kita mulai menjalani hubungan itu(pacaran), kita gak pernah tau apakah dia masih(perjaka) atau gak. Lagian bukan suatu hal yang aneh lagi jika di zaman sekarang ini banyak cewek yang gak virgin lagi”. Benarkah jawaban atas semua itu adalah zaman semata?

Kerancuan anggapan mengenai “Feminisme” inilah yang perlu dibenahi.Anggapan yang kemudian menggeser tradisi dan budaya yang kita banggakan dengan budaya kiriman yang baru (Western).

Hal lain! Menurut pengamatan yang saya lakukan, rupanya di Indonesia, Bandung khususnya, rokok menjadi komoditas utama yang digemari wanita-wanita zaman sekarang, selain pakaian dan cemilan. Menurut sebagian diantaranya, rokok lebih bisa menenangkan pikiran, dibandingkan shopping&ngemil –ada sebagian wanita yang lari dari permasalahan dengan cara-cara ini-red.

Dan alasan lainnya, tentu saja “cowok juga ngerokok kok… kenapa kita-kita gak boleh??” Padahal tidak perlu di jelaskan lagi, semua yang saya jabarkan di atas (termasuk rokok), tak lain akan merugikan kaum wanita itu sendiri.

Sebodoh itukah wanita-wanita sekarang? “Feminisme”(radikal) telah menutup mata hati mereka untuk melihat kerugian yang mereka alami. Sebodoh itukah? Padahal banyak diantara mereka yang mengeyam pendidikan dan pengajaran.

Bukan saatnya kita berdebat apakah karena saking bodohnya mereka atau saking pintarnya. Saatnya sekarang wanita-wanita bangkit memperjuangkan Feminisme yang sebenarnya. Bagi wanita-wanita yang sudah telanjur pada kesalahan yang tidak ‘disengaja’ tadi, bangkitlah dari keterpurukan. Bagi wanita-wanita yang mampu melihat fenomena ini, bantulah untuk bangkit. Kita harus benar-benar bersatu.

O ya! Bagaimana kalau saya ajak anda-anda berpikir sebaliknya? Kalau selama ini wanita selalu saja dituntut untuk menjaga budaya ketimuran (yang semula dirasa menguntungkan kaum pria), hingga akhirnya muncul yang namanya “Feminisme”yang kemudian disalah-artikan, dan menyebabkan serba salah. Bagaimana kalau sekarang kita yang menuntut mereka-kaum pria-red- untuk tidak hanya menuntut keperawanan, tapi mereka juga harus menjaganya (keperjakaan) juga.

Kita sudah terlalu sering mengikuti mereka, bahkan membuat mereka menjadi satu acuan kesetaraan. Bagaimana kalau sekarang, mereka mengikuti kita? Harus dimengerti memang, kalau wanita perawan sekarang sangat jarang ditemui. Oleh karena itu pria sebaiknya tak usah mempermasalahkan Virginitas wanita(biarkan kaum wanita itu sendiri yang mempermasalahkan dan mencari solusi bagi dirinya). Pria sebaiknya lebih menghargai wanita, baik ia virgin (apalagi) atau tidak virgin (apa boleh buat). Toh selama ini wanita selalu menghargai pria tanpa memandang Virgin atau tidaknya.

Dan sekali lagi, jangan hanya menuntut wanita untuk menjaga kaidah-kaidah ketimuran. Pria juga wajib menjaga dong (pahala), sebagaimana kaidah-kaidah keagamaan. Selama ini wanita dituntut untuk lebih mengerti dan mau menjaga. Pria? Rasanya tidak ada tuntut yang seperti itu dalam hal ini.

Mengenai rokok? Katakan saja ”Ngertilah....hari gini gitu loh..(zaman sekarang). Kalian-pria-red- juga jangan ngerokok dong.. jangan cuma bisa ngelarang doang”. Kenapa saya katakan zaman sekarang? Zaman yang udah berubah mau gak mau harus kita terima sementara, sebelum kita benar-benar mengubahnya.

Bagaimana? Siap untuk merubahnya wanita-wanita? Memperjuangkan hak-hak wanita yang sebenarnya? Anda yang tahu jawabannya. Anda juga yang lebih tahu caranya.

Oleh: Riski Rani Putri, Hj.